Malam Selikuran atau yang jatuh pada malam ke-21 bulan Ramadhan, merupakan malam yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, yaitu satu diantara malam yang menjadi kesempatan kita mendapatkan Lailatul Qadar. Malam Selikuran juga spesial bagi sebagian warga Lumansari khususnya dusun Lumbu karena diadakan doa bersama dan tasyakuran. Gedung Serbaguna "Sultan Hadiwijaya" Lumansari, sebuah pusat kegiatan masyarakat yang berada di tengah desa, menjadi tempat yang sangat spesial dalam menyambut Malam Selikuran.
Tradisi ini telah dilakukan selama bertahun-tahun dan menjadi bagian dari budaya lokal yang dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Malam Selikuran di Gedung Serbaguna Lumansari biasanya dimulai setelah waktu berbuka puasa tiba. Masyarakat desa Lumansari, baik tua maupun muda, berkumpul di Gedung Serbaguna untuk mengikuti acara yang dipersiapkan dengan penuh keceriaan. Doa bersama dipimpin langsung oleh Kepala Desa yaitu bapak Kasnari. Beliau juga menyampaikan Makna Selikuran, "Bangsa Yg berjaya adalah karena adanya Rakyat Yg menghormati Pemerintahannya".
Salah satu tradisi unik yang menjadi ciri khas Malam Selikuran adalah terdapat kegiatan yaitu dengan menyuguhkan makanan berupa olahan sate, seperti sate kambing, sate sapi, sate telur dll. Tradisi Malam Selikuran di Gedung Serbaguna Lumansari menjadi momen yang sangat spesial bagi masyarakat setempat
Share :